JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 FILOSOFI PENDIDIKAN
KI HADJAR DEWANTARA
Pada kesempatan ini
saya Awaluddin Hasibuan Calon
Guru Penggerak angkatan 9 dari SMKN 1 BARUMUN Kabupaten Padang Lawas Sibuhuan,
disini saya akan menuliskan tentang jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1
tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal refleksi Dwi Mingguan
adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan
pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan.
Jurnal dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap
calon guru penggerak. Dan ini sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh
para CGP (Calon Guru Penggerak) untuk membuatnya.
Kali ini saya akan
menulis mengenai refleksi saya tentang kegiatan pembelajaran Daring yang sudah
dilakukan pada Modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam
menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (1. Fact;
2. Feeling; 3. Findings; dan 4. Future), yang diprakarsai oleh Dr. Roger
Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3.
Pembelajaran; dan 4. Penerapan).
1. Facts (Peristiwa)
Pada tanggal 20 Oktober
2022 CGP Angkatan 9 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem
Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 9 se
Indonesia. Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau
menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak diharap para CGP
jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru
pilihan. Jangan dijadikan alasan karena kendala-kendala yang dapat menghambat
proses belajar. Setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 9 wajib
mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS, kegiatan
pertama adalah kegiatan pree test yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agstus 2023.
Pada tanggal 16
agustus 2023 diadakan Lokakarya Orientasi secara daring yang
dimulai pukul 13.00 dan berakhir pukul 14.00 WIB. Dengan bimbingan Ibu Dewi Kristina Tampunolon, S.Pd,Gr , Bapak Ibarahim Siregar S.Pd,M.Si. Lokakarya
Orientasi sunguh sangat menyenangkan dan merupakan kesempatan pertama bagi saya
menimba ilmu di pelatihan guru penggerak menuju tahap-tahap pelatihan
berikutnya. Semoga saya dapat dapat menyelesaikan program CGP-9 ini dengan
lancar.Selanjutnya fasilitator juga
sangat menyenangkan dalam memberikan pemahaman materi, bahkan memberikan
dorongan semangat kepada CGP-9 agar senantiasa belajar dengan penuh bahagia.
Mulai dari mempelajari
modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi yang dilaksanakan pada
tanggal 21
Agustus 2023, Konsep di forum diskusi yang dipimpin dan dipandu
oleh fasilitator, dari kegiatan Mulai dari diri dan Eksplorasi konsep ini kami
mengetahui dan mulai memahami tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang
Pendidikan dan Pengajaran, kami diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan
sesama teman Calon Guru Penggerak.
2. Feeling (Perasaan)
Dua minggu sudah berlalu
dalam mengikuti beberapa kegiatan Pendidikan Guru Penggerak, yang saya rasakan
di awal mengikuti kegiatan pendidikan ini adalah perasaan Bangga karena bisa
mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak dan diberi kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kompetensi diri dan diberi kesempatan untuk ikut berperan dalam
perubahan pendidikan.selain itu juga ada rasa ragu tidak bisamengikuti kegiatan
dengan baik karena benturan kegiatan sekolah, terkadang muncul perasaan merasa
minder karena melihat kecakapan teman-teman calon guru penggerak yang hampir
mayoritas hebat-hebat. Namun saya punya semangat untuk belajar dan berkembang
sehingga saya percaya diri dengan bekal keinginan yang kuat saya mampu untuk
dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini dengan baik.
Dalam
kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama menjalani dua
pekan mengikuti pendidikan guru penggerak ini, mulai dari bagaimana menjadi
pendidik yang seharusnya, bagaimana pendidik harus menghamba pada anak,
mendesain strategi dan metode pembelajaran dalam mewujudkan pemikiran KHD-“,
mendidik anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dengan tetap menjaga
sosio kultural budaya yang ada. Serangkaian kegiatan yang ada di dalam platform
LMS menyadarkan saya bahwa apa yang saya miliki saat ini tentang pendidikan dan
pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara.
Kegiatan mempelajari modul secara mandiri melalui LMS merupakan upaya
memandirikan diri dalam belajar. Dengan mempelajari modul ini saya berharap
bisa menjadi pemimpin pendidikan dan penggerak menuju tansformasi pendidikan
yang sesuai dengan zaman dan berlandaskan jati diri bangsa. Menjadi seorang
pendidik yang tergerak, bergerak dan menggerakkan.
3. Findings (Pembelajaran)
Dari
pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki
Hajar Dewantara ini saya akan berusaha untuk memahami dan mengimplementasikan
secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga saya bisa menerapkan secara
sadar akan pentingnya peran seorang pendidk saya juga akan berupaya untuk
menjadi pendidik yang berkualitas dengan selalu terbuka terhadap perubahan dan
mengikuti perkembangan teknologi dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio
kultural budaya. Saya akan berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh
murid-murid dengan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya
akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya
/teman sejawat saya akan mengeksplor kemampuan saya yang selama ini belum maksimal
saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga pembelajaran saya bisa berjalan
dengan baik dan sesuai perkembangan teknologi. Yang tujuannya semata - mata
untuk pendidikan yang memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya
sesuai bakat dan minat yang dimiliki.
Dari
pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki
Hajar Dewantara ini saya akan berusaha untuk memahami dan mengimplementasikan
secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga saya bisa menerapkan secara
sadar akan pentingnya peran seorang pendidk saya juga akan berupaya untuk
menjadi pendidik yang berkualitas dengan selalu terbuka terhadap perubahan dan
mengikuti perkembangan teknologi dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio
kultural budaya. Saya akan berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh
murid-murid dengan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya
akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya
/teman sejawat saya akan mengeksplor kemampuan saya yang selama ini belum
maksimal saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga pembelajaran saya bisa
berjalan dengan baik dan sesuai perkembangan teknologi. Yang tujuannya semata -
mata untuk pendidikan yang memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya
sesuai bakat dan minat yang dimiliki.
Artinya setiap anak sudah
memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan filosofis
pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus memandang anak
sebagai individu yang unik. Setiap anak punya ciri belajarnya masing-masing,
sehingga kita sebagai pendidik harus melaksanakan pembelajaran yang
berdiferensiasi.
Wajib bagi pendidik melakukan asessmen diagnostik awal
untuk mengetahui kebutuhan, profil, gaya belajar, metode belajar sesuai dengan
kondisi anak, sehingga kita sebagai pendidk dapat merancang pembelajaran yang
tepat serta sesuai dengan yang dibutuhkan anak yang lebih dikenal dengan
istilah ‘berhamba pada anak’. Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran
harus menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia dengan cara
mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian Profil Pelajar
Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan
kreatif.
4. Future (Penerapan)
Pembelajaran Modul 1.1
tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini,
memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal terbaik dalamproses pendidikan
dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras dengan
konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Seperti : Mengubah metode
dan model pembelajaran di kelas yang dulu saya selalu memberi batasan-batasan
dalam tugas, kini siswa bisa menyelesaikan tugas sesuai kreatifitasnya akan
tetapi tetap sesuai dengan materi. Mengubah pandangan bahwa anak bukan seperti
kertas putih kosong melainkan tabula rasa ( samar-samar sudah ada goresan dan
tugas pendidik mempertebal lakunya) Mengubah cara pandang terhadap anak yang semula
berorientasi pada nilai menjadi berorientasi pada proses. Merancang dan
melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil anak. Merancang
pembelajaran sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan,
Membuat kesepakatan di awal pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran yang
berinovasi dengan metode berkolaborasi, mandiri dan menyenangkan bagi peserta
didik sehingga pendidikan berpusat pada peserta didik.
Komentar
Posting Komentar