Tugas 3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Tugas
3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual -
Modul 3.1
Pengambilan Keputusan
Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Awaluddin
Hasibuan, S.Kom
CGP Angkatan 9 Kab. Padang Lawas
SMK
N 1 BARUMUN
Sebelum Saya Tuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Ini, Saya
Ucapkan Terima Kasih Kepada :
1.
Ibu
Dewi Kristina Tampubolon, S.Pd, Gr.
Selaku Fasilitator CGP Angkatan 9
2.
Bapak
Ibarahim Siregar, S.Pd., M.Si Selaku
Pengajar Praktik CGP Angkatan 9
Yang Sudah bersusah payah membimbing
kami sampai saat ini.
Sekolah
adalah ‘institusi moral’ yang dirancang untuk membentuk
karakter para warganya. Seorang pemimpin di
sebuah institusi atau sekolah akan
menghadapi situasi di mana pemimpin tersebut perlu mengambil suatu keputusan yang mengandung dilema
secara etika, dan berkonflik di antara
nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar.
Situasi
seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Disaat itu terjadi, keputusan mana yang akan
diambil? Tentunya ini bukan keputusan
yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan merefleksikan integritas
sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut,
dan keputusan- keputusan yang diambil kelak akan menjadi rujukan atau teladan
bagi seluruh warga sekolah dan
lingkungan sekitarnya.
Tujuan Pembelajaran Khusus
CGP dapat melakukan
suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan
pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip,
pengambilan dan pengujian
keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.
Wawancara
1
Kepala SMK Al Hasanah
Sibuhuan
Saidah Hajriah Nasution, S.Pd.
Dialog Wawancara
CGP : Assalamu'alaikum
Buk..Mohon Maaf mengganggu
waktunya ibu sebentar?
KEPSEK : Wa'alaikumsalam.. Silahkan Pak Awal.
Ada yang bisa saya bantu?
CGP : Begini
Buk, mohon maaf jika mengganggu waktunya. Saya
mempunyai tugas CGP
untuk wawancara beberapa Kepala Sekolah terkait Praktik Pengambilan Keputusan.
Bolehkan saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibu ?
KEPSEK :
Silahkan Pak, In syaa Allah, jika saya bisa bantu akan saya bantu Bapak.
CGP :
Selama Ibu menjadi Kepala Sekolah di SMK Al Hasanah :
1.
Adakah
satu masalah yang Ibu hadapi sebagai pemimpin, dimana masalah itu
menimbulkan
dilema dalam
menyelesaianya?
Jika ada, Bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut?
KEPSEK : Pasti ada Pak Awal. Salah satunya
menyangkut Ujian Sekolah bagi siswa kelas XII. Dimana orangtua siswa harus
menyelesaikan Biaya Sekolah (SPP) sampai akhir tahun pelajaran, sebagai syarat
untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Pengambilan Ijazah. Sampai jadwal Ujian Sekolah
berlangsung, masih ada orangtua siswa yang belum mampu menyelesaikan
administrasi tersebut.
Dari hal tersebut, sebagai Kepala Sekolah, saya mengalami
dilema dimana saya akan berhadapan dengan Yayasan, karena masih harus
menyelesaikan administrasi keuangan, dilain pihak, siswa saya harus mengikuti
Ujian Sekolah tersebut, sebagai syarat kelulusan mereka.
CGP : Lantas keputusan apa yang Ibu ambil saat itu?
KEPSEK : Saya melakukan komunikasi kepada
Wali Kelas, agar menghubungi orangtua siswa mengenai pelunasan atau pembayaran
administrasi tersebut. Jika tidak menemukan solusi antar wali kelas dan
orangtua, maka saya akan memberikan Surat Peringatan 1 kepada Orangtua agar
bisa hadir ke sekolah, guna menemukan solusi yang terbaik. Jika perjanjian
pelunasan di SP 1 tidak dilaksanakan, maka akan dikeluarkan kembali SP 2
(Tenggang waktu 1 minggu) dengan pemanggilan kembali orangtua siswa untuk
membuat perjanjian kembali mengenai waktu pelunasan. Dan jika SP 2 pun
dilanggar kembali oleh orangtua, maka saya terpaksa mengeluarkan SP 3 khusus
kelas XII, dimana siswa tetap diperbolehkan mengikuti Ujian Sekolah, dengan
syarat Ijazah akan ditahan sekolah, sampai orangtua dapat menyelesaiakan administrasi
keuangan sekolah.
CGP : Dari apa yang Ibu sampaikan, manurut saya keputusan yang
Ibu ambil sudah sangat solutif. Jadi dari modul yang saya pelajari saat ini,
ada 2 jenis dilema, yaitu Dilema Etika yang merupakan dilema kebenaran lawan kebenaran,
dan juga bujukan moral yang merupakan kebenaran lawan kesalahan. Menurut Ibu,
bagaimana Ibu dapat mengidentifikasi kasus yang Ibu hadapi, mana yang merupakan
dilema etika dan mana yang merupakan bujukan moral.
KEPSEK : Ya saya harus melihat dulu
kasusnya. Jika kasus tersebut bisa menyangkut masalah hukum, menurut saya itu
bisa masuk ke bujukan moral. Tapi jika suatu kasus yang saya hadapi memiliki
pilihan yang saya anggap sama-sama benar, maka itu termasuk dilema etika
menurut saya.
CGP : Jadi, bagaimana Ibu menjalankan pengambilan
keputusan di sekolah, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
KEPSEK : Ya saya harus mengambil keputusan
berdasarkan nilai kebajikan yang harus dijunjung tinggi. Karena dengan
menjunjung tinggi nilai kebajikan, seperti keadilan, kejujuran dan kemanusiaan,
maka kebenaran akan mengikutinya.
CGP : Kemudian, langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang
biasa Ibu lakukan selama ini?
KEPSEK : Pertama saya akan meminta wali
kelas untuk berkomunikasi kepada wali Siswa. Jika tidak ada keseBukatan, maka
akan saya keluarkan Surat Peringatan Pertama, kemudian SP 2, jika tidak juga
menemukan solusinya, maka keluarlah SP 3 yang merupakan Surat Pengeluaran bagi
siswa tersebut. Dan jika suatu masalah tersebut dianggap cukup sulit saya
temukan
solusinya,
maka saya akan berdiskusi ke pihak Yayasan.
CGP : Hal-hal apa saja yang selama ini Ibu anggap efektif
dalam pengambilan
keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?
KEPSEK : Menurut saya, hal yang paling
efektif adalah adanya Komunikasi yang Baik antar semua pihak yang terlibat
dalam kasus tersebut.
CGP : Hal-hal apa saja yang selama ini meruBukan tantangan
dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
KEPSEK : Tantangan yang saya hadapi yaitu
jika tidak adanya keterbukaan kondisi dari suatu pihak. Jadi dalam kasus dilema
etika ini, dibutuhkan keterbukaan dari semua pihak untuk menyelesaiakan masalah
tersebut.
CGP : Apakah Ibu memiliki sebuah jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian
kasus dilema etika, Apakah Ibu langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki
sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Ibu
jalankan?
KEPSEK : Jika jadwal tertentu, mungkin tidak ada. Namun,
dalam pengambilan keputusan kami akan menerapkan sesuai prosedur dengan adanya
SP 1, SP 2, hingga SP 3 dimana jangka waktu pengeluarannya 1 minggu per SP.
CGP : Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah
atau membantu ibu dalam pengambilan
keputusan
dalam kasus-kasus dilema etika?
KEPSEK : Menurut saya, Keyakinan yang ada pada diri saya
lah yang menjadi faktor terkuat dalam mengambil suatu keputusan. Jika kita
benar, kita tidak perlu takut dengan segala konsekuensi dari segala
peraturannya.
CGP : Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa
yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
KEPSEK : Menurut saya, pembelajaran yang
bisa dipetik adalah Komunikasi yang baik serta Keterbukaan suatu kondisi, dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cepat dan mendapatkan solusi terbaik dari
kedua belah pihak.
CGP : Baik Bu, Terima kasih Atas waktunya, saya
rasa sudah cukup wawancaranya, semuanya berjalan dengan lancer, Selanjutnya Semoga
ibu lebih baik dan sukses lagi kedepannya dalam memimpin sekolah kita ini,
Aamiin.
Saya
izin Pamit ya bu, Terima Kasih,
Assalamu’alaikum.
Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara 2:
No. |
Tugas |
Ada (A)/ Tidak Ada (TA) |
1. |
Isi: Hal-hal
menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan
mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan
hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah
pengujian, apa yang Anda dapatkan? |
(A) |
2. |
Isi: Bagaimana hasil wawancara
antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau
perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut,
mengapa, apa yang membedakan? |
(A) |
3. |
Isi: Apa rencana ke depan para
pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema
etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan
mereka? |
(A) |
4. |
Isi: Bagaimana Anda
sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika
pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda
yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? |
(A) |
5. |
Teknis: Kejelasan
suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan,
sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila
orang lain membaca tulisan Anda? |
(A) |
6. |
Teknis: Durasi
waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu
berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan
kepadatan/intisari materi yang Anda
ingin sampaikan? |
(A) |
Wawancara 2
Kepala
SMK N 1 Barumun
Bidarlis Nur Ibarahim Rangkuti, ST.
CGP : Assalamu'alaikum
Pak..Mohon Maaf mengganggu
waktunya Bapak sebentar?
KEPSEK : Wa'alaikumsalam.. Silahkan Pak Awal.
Ada yang bisa saya bantu?
CGP :
Begini Pak, Saya
mempunyai tugas CGP
untuk wawancara beberapa Kepala Sekolah terkait Praktik Pengambilan Keputusan.
Bolehkan saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada Bapak?
KEPSEK :
Silahkan Pak.
CGP : Selama Bapak menjadi Kepala di SMK N 1 Barumun :
1.
Adakah
satu masalah yang bapak hadapi sebagai pemimpin, dimana masalah itu menimbulkan
dilema dalam penyelesaianya? Jika ada, Bagaimana cara penyelesaian masalah
tersebut?
KEPSEK : Tentu ada Pak. contohnya yang baru
ini saya hadapi, tahun ini jumlah siswa yang mendaftar mengalami penurunan.
Tahun ini kita hanya mendapatkan 900 orang siswa untuk keseluruhan Jurusan,
sementara target sekolah 1.400 Casis, Tahun sebelumnya kami bisa mendapatkan 1.400
Siswa. Kami memiliki 107 orang guru. Dengan demikian terjadi kelebihan jumlah
guru. Saya merasakan dilema karena guru di sekolah saya sudah banyak yang
bersertifikasi yang harus mendapatkan jam penuh atau saya mempertahankan guru
saya yang berstatus guru tidak tetap (GTT). Jika tetap mempertahankan akan
mempengaruhi
kondisi
keuangan sekolah.
CGP : Dari permasalahan tersebut apa
keputusan
yang bapak ambil?
KEPSEK : Bersama dengan wakil kepala sekolah
kami berdiskusi membahas
masalah tersebut dan kami menyepakati untuk
membahas permasalahan ini Bersama sama, Setelah kami berdiskusi kami menyepakati
untuk melakukan pengurangan guru. Saya
bersama wakil kepala sekolah, dan tim penjamin mutu sekolah sangat dilema. Kami
melakukan rapat berdiskusi kembali untuk menentukan kriteria guru yang harus tereliminasi.
Kami
juga melakuan rapat sosialisasi informasi ini kepada guru, kami juga memberikan
kesempatan kepada GTT untuk mendaftar pekerjaan di sekolah lain.
Sebagai seorang kepala sekolah tentunya saya harus
menyampaikan keberatan hati saya karena harus kehilangan guru yang sudah bekerjasama membangun
sekolah.
CGP : Keputusan yang sangat berat tentunya ya pak. Menurut saya keputusan yang sudah Bapak ambil
sudah memberikan solusi terbaik. Jadi dari modul yang saya pelajari saat ini,
ada 2 jenis dilema pak. Ada dilema etika yang merupakan dilema kebenaran lawan
kebenaran, dan juga bujukan moral yang merupakan kebenaran lawan kesalahan.
Menurut bapak, bagaimana bapak dapat mengidentifikasi kasus yang bapak hadapi,
mana yang merupakan dilema etika dan mana yang merupakan bujukan moral.
KEPSEK : Saya akan melihat kasusnya pak. Jika kasus
tersebut bisa berhubungan
dengan
hukum, permasalahan tersebut termasuk bujukan moral. Tetapi jika suatu kasus
yang saya hadapi memiliki pilihan yang benar di satu sisi dan benar di
sisi
yang lain, maka permasalahan tersebut dilema etika menurut saya.
CGP : Jadi, bagaimana Bapak menjalankan pengambilan keputusan
di sekolah, terutama
untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
KEPSEK : Saya harus mengambil keputusan
berdasarkan nilai kebajikan yang harus diperhatikan. Karena dengan menjunjung
tinggi nilai kebajikan, keadilan dan kebenaran akan terlihat.
CGP : Kemudian, langkah-langkah atau prosedur seperti
apa yang biasa bapak lakukan selama
ini?
KEPSEK : Pertama saya akan berdiskusi dengan
wakil kepala sekolah dalam pengambilan keputusan yang bersifat intern. dan jika suatu
masalah tersebut dianggap cukup sulit untuk
saya temukan solusinya dan menyangkut kinerja orang lain (guru/karyawan), maka
saya akan berdiskusi dengan pihak Wakil kepala
dan Pihak Cabdis (Cabang dinas).
CGP : Hal-hal apa saja yang selama ini bapak anggap efektif
dalam pengambilan
keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?
KEPSEK : Hal yang paling efektif adalah
dikusi dan memiliki bukti nyata kinerja guru selama mengajar. Agar kami sebagai
pimpinan tidak salah Langkah dalam mengambil keputusan.
CGP : Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan
dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
KEPSEK : Tantangan yang saya hadapi yaitu
saya harus mengetahui dan memiliki bukti dari seluruh kinerja guru saya , baik dari administrasi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, komunikasi
dengan orang tua siswa, dan hasil kolaborasi dengan rekan sejawat.
CGP : Apakah bapak memiliki sebuah jadwal tertentu
dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, Apakah bapak langsung
menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang
bapak jalankan?
KEPSEK : Untuk penjadwalan tidak ada. Dalam
pengambilan keputusan ini saya membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan
karena menyangkut kepentingan orang lain. Ini membutuhkan pertimbangan dengan
matang sehingga membutuhkan tenggang waktu dalam memantapkan keputusan yang
akan diambil.
CGP : Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau
membantu bapak dalam pengambilan keputusan
dalam kasus-kasus dilema etika?
KEPSEK : Menurut saya, Keyakinan yang ada pada diri saya
lah yang menjadi faktor terkuat dalam
mengambil suatu keputusan selain itu saya membutuhkan pertimbangan dari orang lain seperti wakil kepala sekolah, tim guru
lain yang saya anggap senior. Jika kita benar, kita tidak perlu takut dengan
segala konsekuensi dari segala peraturannya.
CGP : Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa
yang dapat bapak petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
KEPSEK : Menurut saya, pembelajaran yang
bisa dipetik adalah dalam mengambil keputusan harus dipikirkan dengan bijak dan tidak
terburu-buru.
CGP : Baik Pak terima kasih
atas waktunya, kasusnya sangat menarik bagi saya, selain kita menjadi pimpinan
yang tegas, namun harus dibarengin dengan tanggung jawab yang besar, saya rasa
sudah cukup untuk wawancaranya, sekarang saya mohon izin pamit ya pak, sekali
lagi terima kasih,
Assalamu’alaikum
Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara 2:
No. |
Tugas |
Ada (A)/ Tidak Ada (TA) |
1. |
Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari
wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari
hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4
paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? |
(A) |
2. |
Isi:
Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah
sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu
pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? |
(A) |
3. |
Isi: Apa
rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang
mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas
pengambilan keputusan mereka? |
(A) |
4. |
Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan
keputusan dilema etika pada lingkungan Anda,
pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda
akan menerapkannya? |
(A) |
5. |
Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda,
format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat
hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda? |
(A) |
6. |
Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk
maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan
panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari
materi yang Anda ingin sampaikan? |
(A) |
Komentar
Posting Komentar