Isian Pertanyaan Mulai Dari Diri Modul 2.2 CGP angkatan -9 Kab. padang Lawas 2023
A. Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional
Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
- Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?
- Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis tersebut?
Jawab :
1. Saya tetap profesional dalam menjalankan tugas walaupun saya tidak ketua jurusan
2. Tetap konsisten hadir tepat waktu
3. bergaul dengan rekan sejawat seperti biasa
4. mengajar dengan baik
C. Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
- Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut?
- Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?
1. Bahwa semua roda akan berputar, sesuatu yang bukan milik kita, berarti tidak baik untuk kita, tetap iklas dan terpenting mengajarkan saya arti dari kesetiaaan.
dan dampaknya..
1. Saya semakin semangat, kenapa ? saya ingin membuktikan bahwa saya tidak apa apa kalau saya tidak seorang ketua jurusan, dan saya tetap guru yang terbaik dan berwibawa dimata murid murid saya.
D. Sebagai pendidik, Anda tentu pernah bertemu murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Setujukah Anda bahwa faktor-faktor tersebut membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah? Jelaskan jawaban Anda dengan bukti atau contoh yang mendukung.
Jawab :
Saya setuju bahwa faktor pemahaman diri, ketangguhan, dan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain yang dimiliki oleh murid mampu membantu mereka menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal. Murid yang memiliki kemampuan tadi, cenderung bisa menempatkan dirinya dengan baik. Ketika dia memahami dirinya sekaligus apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya, dia akan mengoptimalkan kelebihan dan memperbaiki kekurangannya. Misalnya, jika mereka cenderung kurang dalam satu bidang, mereka akan meminta temannya yang lebih ahli untuk mengajarinya. Bila temannya tidak mampu, maka murid itu akan meminta guru untuk menjelaskan lebih lanjut agar kekurangannya itu bisa lebih baik dari sebelumnya. Murid yang memiliki ketangguhan juga tidak akan mudah menyerah pada kesulitan yang mereka hadapi, entah kesulitan dalam hal belajar atau lingkungan yang kurang kondusif. Mereka akan berupaya mengatasi kesulitan tersebut sebaik mungkin. Kemudian, terkait kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain, murid yang mempunyai kemampuan tersebut bisa menjalin pertemanan dengan lebih luas. Pertemanan ini akan membuatnya berkembang.
E. Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?
Jawab:
Hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis yaitu kemampuan sosial dan emosional yang baik akan membawa pada keberhasilan pengelolaan krisis. Dalam proses pembelajaran sosial dan emosional, guru dan murid dilatih supaya mampu memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri). Jika sudah memenuhi kompetensi tersebut, maka guru dan murid bisa menetapkan serta mencapai tujuan positif (manajemen diri). Selanjutnya, kompetensi sosial dan emosional juga menjadikan guru serta murid dapat merasakan dan menunjukkan empati terhadap orang lain, atau disebut juga sebagai kesadaran sosial. Bila hal itu telah terpenuhi, maka untuk dapat membangun dan mempertahankan hubungan yang positif bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Orang yang dapat mengelola hubungan sosial dan perasaan emosional dengan baik juga akan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab. Sebab, sebelum menetapkan keputusan yang dibuat, mereka akan mempertimbangkan keputusannya itu. Apakah keputusan akan berdampak positif atau negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka yang mampu mengelola perasaan emosional juga akan bersikap bijak dan tidak menjadikan ego diri mereka sebagai patokan untuk menetapkan keputusan. Sebab, keputusan yang dibuat atas dasar ego atau diputuskan ketika diri dikuasai amarah, bisa menimbulkan hal yang tidak baik untuk ke depannya. Jadi, orang yang memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik akan dapat mengatasi krisis secara bijak, cermat, dan tidak emosional.
Harapan dan Ekspektasi
F. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ?
Silahkan kemukakan Harapan bagi diri sendiri ?
Jawab :
Harapan dan ekspetasi saya ialah supaya saya senantiasa mamapu mengontrol emosi saya, baik emosi positif maupun emosi negatif. Saya berharap bisa mengendalikan diri saya untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan murid, rekan guru dan diri saya sendiri.
G. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ?
Silahkan kemukakan Harapan bagi murid-murid Anda ?
Jawab :
Harapan dan ekspetasi bagi murid- murid adalah agar saya dapat menjadi Guru yang baik, bisa mengontrol emosi dengan baik di depan maupun di belakang para murid, dan bisa membuat pembelajaran yang berpihak pada murid, membuat mereka nyaman untuk bertanya dan berkonsultasi tentang permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Komentar
Posting Komentar